PENGARUH PERBANDINGAN MEDIA TANAM TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN TANAMAN BIJI KACANG HIJAU
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan karya tulis yang berjudul ”Pengaruh dan Perbandingan Media Tanam Terhadap Pertumbuhan Dan Perkembangan Biji Kacng Hijau” selesai tepat waktu.
Penulisan karya tulis ini dapat terlaksana dengan baik berkat bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu perkenankan penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Bu Dayu selaku pembimbing sekaligus guru mata pelajaran biologi, yang telah memberikan bimbingan sampai terselesaikan karya tulis ini
2. Seluruh anggota kelompok yang telah saling bekerja sama dalam menyelesaikan karya tulis ini.
Penulis menyadari bahwa karya tulis ini sangat jauh dari sempurna, maka itu penulis mengharapkan suatu saran yang bersifat konstruktif demi kesempurnaan karya tulis ini. Akhirnya penulis berharap semoga karya tulis ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.
Singaraja, 5 Agustus 2011
penulis
ii
Pengaruh dan Perbandingan Media Tanam Terhadap Pertumbuhan dan Perkembangan Kacang Hijau
ABSTRAK
Kacang hijau merupakan salah satu tanaman Leguminosae yang cukup penting di Indonesia. Posisinya menduduki tempat ketiga setelah kedelai dan kacang tanah. Faktor yang memepengaruhi pertumbuhan dan perkembangan antara lain: (1) Nutrisi (2) Air (3) Suhu(4) Kelembapan udara(5) Oksigen(6) Cahaya(7) Tingkat kesamaan & basa (PH). Air sangat dibutuhkan oleh tanaman karena merupakan komponen utama dalam sel-sel penyusun jaringan tanaman. Kehidupan tiap sel tergantung pada sifat cairan di sekelilingnya yaitu cairan extra sel (ces), dimana air adalah komponen utama pengisi sel. Pertumbuhan pada tumbuhan kacang hijau meliputi bertambahnya tinggi tanaman,bertambahnya volume tanaman,jumlah daun yang semakin banyak hal ini disebabkan karena pembelahan sel yang terjadi.perkembangan pada tumbuhan mencakup pematangan sel yang ada.Adapun tujuan yang inggin dicapai dalam laporan iniadalah : untuk mengetahui dan membuktikan pengaruh air terhadap pertumbuhan & perkembangan tanaman kacang hijau. Dan mamfaat yang dapat diperoleh dari laporan ini adalah : Sebagai sumber informasi bagi sebagian orang yang belum mengetahui pengaruh air bagi tumbuhan kacang hijau.
Kata kunci : Kacang Hijau, Media Tanam ,Air,Pertumbuhan dan Perkembangan.
vii
DAFTAR ISI
Halaman Judul............................................................................................................. i
Kata Pengantar........................................................................................................... ii
Daftar Isi.................................................................................................................... iii
Daftar Gambar............................................................................................................ v
Daftar Tabel............................................................................................................... vi
Abstrak...................................................................................................................... vii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang.......................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah..................................................................................... 1
1.3 Batasan Masalah....................................................................................... 2
1.4 Tujuan Penelitian...................................................................................... 2
1.5 Manfaat Penelitian.................................................................................... 2
1.6 Hipotesa.....................................................................................................2
BAB II LANDASAN TEORI
2.1 Landasan Teori ......................................................................................... 4
2.1.1 Media Tanam pertumbuhan dan perkembangan ............................. 4
2.1.2 Teori Media Tanam.......................................................................... 4
2.1.3 Jenis Media Tanam........................................................................... 5
2.1.2 Perkecambahan......................................................................................... 6
2.2 Klasifikasi kacang hijau.............................................................................7
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Alat/Bahan................................................................................................ 8
3.2 Rancangan Penelitian................................................................................ 8
3.3 Waktu dan Tempat Penelitian................................................................... 8
3.4 Langkah kerja.......................................................................................... 8-9
3.5 Tekhnik Analisis Data............................................................................... 9
iii
BAB IV HASIL dan PEMBAHASAN
4.1 Tabel Hasil Penelitian.............................................................................. .10
4.2 Hasil dan Deskripsi Penelitian…………………………………………...11
BAB V SIMPULAN DAN SARAN
3.1 Simpulan.................................................................................................. 13
3.2 Saran........................................................................................................ 13
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………...14
LAMPIRAN………………………………………………………………………..15
iv
DAFTAR GAMBAR
Nama Gambar Halaman
Gambar Penelitian.......................................................................................... .15
v
DAFTAR TABEL
Nama Tabel Halaman
Tabel 1 Tabel Hasli Pengamatan.......................................................... 10
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Seperti yang kita ketahui salah satu factor yang mempengaruhi pertanaman dan perkembangan tanaman ada dua yaitu, factor internal dan factor external, Pertanaman dan perkembangan pada tanaman dipengaruhi oleh dua faktor besar yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal meliputi faktor genetis (hereditas) dan proses fisiologis individual yang bersifat spesifik dimana proses yang terjadi merupakan proses fungsional pada tingkat seluler seperti berbagai macam hormon dan vitamin. Selain faktor internal, faktor eksternal atau faktor lingkungan juga berpengaruh besar terhadap laju pertanaman dan perkembangan tanaman. Faktor ini akan mempengaruhi tanaman dalam proses pertanaman dan perkembangannya. Faktor eksternal meliputi temperatur, cahaya matahari, air, pH, oksigen, nutrisi dan media tanam. Namun dalam karya tulis ini, yang kami teliti adalah faktor eksternal yaitu media tanam. Media tanam sangat berpengaruh terhadap produksi pertanaman dan perkecambahan kacang hija
Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas maka dapat diidentifikasi masalah sebagai berikut.
1. Pertanaman dan perkembangan pada tanaman yang diawali oleh perkecambahan biji yang sangat diperngaruhi oleh faktor eksternal yaitu media tanam yang sesuai.
2. Setiap media tanam yang digunakan dalam perkecambahan biji memberikan hasil yang berbeda-beda terhadap laju pertanamannya.
3. Media tanam yang digunakan untuk diteliti adalah tanah sawah, pasir pantai, dan kapas dengan menggunakan biji jagung.
1.2. Rumusan Masalah
· Bagaimanakah pengaruh media tanam terhadap pertanaman dan perkembangan kecambah tanaman kacang hijau?
· Analisis dan Cari tahu bagaimanakah perbandingan pengaruh media tanam yang berbeda-beda khususnya pada media Tanah, Pasir dan Kapas terhadap pertanaman dan perkembangan biji kacang hijau?
1.3. Batasan Masalah.
Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah yang di atas, maka karya tulis ini akan memfokuskan pembahasan tentang perbedaan hasil yang ditimbulkan pada laju pertanaman biji Kacang Hijau oleh masing-masing media tanam Pasir,Kapas dan Tanah yang digunakan beserta analisisnya dengan penelitian selama 4 hari
1.4. Tujuan Penelitian
Dari penelitian ini adalah, untuk mengetahui dan membuktikan pengaruh perbandingan media tanam terhadap pertanaman dan perkembangan tanaman kacang hijau yang membantu dalam kegiatan produksi kecambah kacang hijau.
1.5. Manfaat Penelitian
Sebagai sumber informasi bagi sebagian orang yang belum mengetahui pengaruh perbandingan media tanam pasir,tanah dan kapas bagi tumbuh dan kembangnya perkecambahan biji kacang hijau dan sebagai alternatif bagi para petani kacang hijau dalam melakukan perkecembahan tanaman kacang hijaunya dalam media yang benar-benar tepat guna agar perkembangan dan pertanaman kacang hijau maksimal sehingga produksinya pun maksimal.
2.3. Hipotesis
1. Diduga dengan menggunakan media tanam yang berbeda, maka kan diperoleh hasil yang berbeda pula pada tingkat pertanaman biji kacang hijau dimana yang akan diukur adalah tinggi batangnya. Dengan menggunakan media yang berbeda jenisnya maka pertanaman dan perkembangan yang terjadi pun akan sangat bervariasi. Di duga media kapaslah yang paling cepat mengalami perkecambahan kacang hijau akan tetapi kesuburannya rendah, kemudian yang kedua Tanah karena mengandung nutrisi dan penyerapan air yang baik bagi perkecambahan kesuburannya pun sangat bagus, dan yang terakhir yaitu Pasir karena kandungan mineral dalam pasir rendah akan tetapi penyerapannya lumayan bagus sehingga pertanamannya lumayan cepat akan tetapi kurang subur. Tanaman kacang hijau yang ditanam di media tanam berupa tanah akan tumbuh subur.
2. Tanaman kacang hijau yang ditanam di media tanam berupa pasir dapat tumbuh namun memerlukan waktu yang relatif lama.
3. Tanaman kacang hijau yang ditanam di media tanam berupa kapas dapat tumbuh lebih cepat tetapi kualitas tanaman kacang hijau kurang baik.
4. Pertanaman dan perkembangan kacang hijau yang ditanam pada masing- masing media tanam memiliki perbedaan dalam pertanaman dan perkembangannya.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Landasan Teori
2.1.1 Media Tanam
Media tanam merupakan komponen utama ketika akan bercocok tanam. Media tanam yang akan digunakan harus disesuaikan dengan jenis tanaman yang ingin ditanam. Menentukan media tanam yang tepat dan standar untuk jenis tanaman yang berbeda habitat asalnya merupakan hal yang sulit. Hal ini dikarenakan setiap daerah memiliki kelembapan dan kecepatan angin yang berbeda. Secara umum, media tanam harus dapat menjaga kelembapan daerah sekitar akar, menyediakan cukup udara, dan dapat menahan ketersediaan unsur hara.
2.1.2 Teori Mengenai Media Tanam
Banyak media tanam yang bias dipilih untuk tanaman kita. Meskipun begitu, sebagian besar kegiatan penelitian sampai saat ini masih bergantung kepada tanah. Makhluk-makhluk hidup di dalam tanah membantu memecah materi sisa tanaman dan bangkai hewan menjadi zat hara, yang kemudian diserap oleh akar tanaman. Menurut teori ini, adapun hubungan antara media tanam dengan kecepatan/laju perkecambahan adalah akibat adanya perbedaan daya intermolekul yang merupakan tenaga listrik pada molekul-molekul tanah/media tumbuh dimana makin rapat molekul-molekulnya maka makin sulit air diserap oleh biji. Setiap media tanam selalu memiliki daya intermolekul (tenaga listrik pada molekul-molekul media tumbuh) yang berbeda-beda. Apabila molekul-molekulnya rapat maka air akan sulit diserap oleh biji tersebut. Sedangkan, apabila molekul-molekulnya renggang maka air akan mudah diserap oleh biji tersebut. Jadi, daya intermolekul itu berbanding terbalik dengan kecepatan penyerapan air. Sehingga, perkecambahan dapat terpengaruh oleh daya intermolekul suatu media tanam.
Selanjutnya, setiap media tanam selalu memiliki tekstur yang berbeda-beda serta kandungan unsur-unsur didalamnya/ Kandungan unsur-unsur itu ada yang dapat mempercepat pertanaman dan juga memperhambat pertanaman. Tapi kebanyakan unsur-unsurnya dapat membantu biji dalam perkecambahan.
2.1.3 Jenis Media Tanam
Ada beragam jenis media tanam, namun dalam penelitian ini digunakan 3 (tiga) media tanam yaitu : tanah sawah, tanah pasir, dan kapas. Berikut adalah penjelasan tentang masing-masing media tanam yang digunakan.
2.1.4 Tanah Sawah
Tanah sawah adalah jenis tanah yang bertekstur paling halus dan lengket atau berlumpur. Karakteristik dari tanah sawah adalah memiliki poripori berukuran keeil (pori-pori mikro) yang lebih banyak daripada pori-pori yang berukuran besar (pori-pori makro) sehingga memiliki kemampuan mengikat air yang eukup kuat. Pori-pori mikro adalah pori-pori halus yang berisi air kapiler atau udara. Sementara pori-pori makro adalah pori-pori kasar yang berisi udara atau air gravitasi yang mudah hilang. Ruang dari setiap pori-pori mikro berukuran sangat sempit sehingga menyebabkan sirkulasi air atau udara menjadi lamban. Pada dasarnya, tanah ini bersifat miskin unsur hara sehingga perlu dikombinasikan dengan bahan-bahan lain yang kaya akan unsur hara sehingga jenis tanah ini dapat dimanfaatkan sebagai media penyemaian, cangkok, dan bonsai.
2.1.5 Tanah Pasir
Pasir sering digunakan sebagai media tanam alternatif untuk menggantikan fungsi tanah. Sejauh ini, pasir dianggap memadai dan sesuai jika digunakan sebagai media untuk penyemaian benih, pertanaman bibit tanaman, dan perakaran setek batang tanaman. Sifatnya yang cepat kering akan memudahkan proses pengangkatan bibit tanaman yang dianggap sudah cukup umur untuk dipindahkan ke media lain. Sementara bobot pasir yang cukup berat akan mempermudah tegaknya setek batang. Selain itu, keunggulan media tanam pasir adalah kemudahan dalam penggunaan dan dapat meningkatkan sistem aerasi serta drainase media tanam. Oleh karena memiliki pori-pori berukuran besar (pori-pori makro) maka pasir menjadi mudah basah dan cepat kering oleh proses penguapan. Kohesi dan konsistensi (ketahanan terhadap proses) pasir sangat kecil sehingga mudah terkikis oleh air atau angin. Dengan demikian, media pasir lebih membutuhkan pengairan yang lebih intensif. Hal tersebut yang menyebabkan pasir jarang digunakan sebagai media tanam secara tunggal.
2.1.6 Kapas
Kandungan dominan kapas terdiri atas serat - serat tanaman (selulosa). Sedangkan untuk zat - zat hara lainnnya sangat sedikit jumlahnya. Alasan utama pemakaian kapas sebagai media tanam adalah karena kapas dapat menjaga kelembapan yang lebih lama dan lebih baik daripada media tanah. Selain itu tekstur kapas yang lembut sangat cocok untuk akar tanaman yang masih muda dan lemah sehingga akar muda tersebut dapat berkembang lebih baik untuk jangka waktu tertentu. Namun kekurangannya adalah kapas tidak mengandung unsur - unsur hara yang dapat mendukung kehidupan tanaman dalam jangka waktu yang lebih lama.
2.2.1.Perkecambahan
Proses pertanaman embrio dan komponen-komponen biji yang memiliki kemampuan untuk tumbuh secara normal menjadi tanaman baru. Setiap tanaman pasti mengalami fase perkecambahan.Beberapa biji dapat mengalami perkembangan jika berada di kondisi lingkunganyang sesuai. Namun, beberapa biji yang lain berada dalam masa dormansi. Artinya, biji tersebut tidak tumbuh dan berkembang. Biji dapat berkecambah karena di dalamnya
Terdapat embrio atau lembaga tanaman. Lembaga tanaman memiliki tiga bagian, yaituakar lembaga (radikula), daun lembaga (kotiledon ), batang lembaga (kalkulus).Awal perkecambahan dimulai dengan berakhirnya masa dormansi pada biji.Berakhirnya masa dormansi ditandai dengan masuknya air ke dalam biji, disebut juga proses imbibisi.
Tahap berikutnya adalah tanaman akan melakukan proses perbanyakan sel atau pembelahan aktif, namun sel-sel yang dibentuk belum mengalami diferensiasi. Setelah mencapai massa sel tertentu, tanaman akan melakukan proses diferensiasi. Diferensiasi adalah proses pertambahan jenis dan fungsi sel yang jelas. Setelah itu akan dibentuk organ-organ melalui proses organogenesis. Proses organogenesis berbagai organ yang berbeda bentuk serta berguna untuk melengkapistruktur dan fungsi makhluk hidup disebut perkembangan atau morfogenesis. Apabiladaun sudah terbentuk, tanaman sudah mampu melakukan proses fotosintesis, yang akanmenghasilkan energi. Energi ini akan digunakan untuk pertanaman dan perkembangan.Perkecambahan di bagi dalam 2 tipe, yaitu perkecambahan epigeal dan perkecambahan hipogeal. Perkecambahan epigeal adalah perkecambahan yang ditandai dengan bagian hipokotil terangkat ke atas permukaan tanah. Kotiledon akan mengalami proses pembelahan yang sangat cepat untuk membentuk daun. Yang pada umumyatermasuk dikotil. Sedangkan perkecambahan hipogeal adalah perkecambahan yangditandai dengan terbentuknya bakal batang yang muncul ke permukaan tanah, sedangkankotiledon tetap berada di dalam tanah. Pada umumnya termasuk monokotil.Kacang hijau adalah salah satu contoh tanaman yang memiliki tipe perkecambahanepigeal, karena kotiledonnya terangkat ke atas.
2.2. Klasifikasi tanaman kacang hijau
Nama umum
Indonesia: | Kacang hijau |
Cina: | chi xiao dou |
Kingdom : Plantae (Tanaman)
Subkingdom : Tracheobionta (Tanaman berpembuluh)
Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi : Magnoliophyta (Tanaman berbunga)
Kelas : Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
Sub Kelas : Rosidae
Ordo : Fabales
Famili : Fabaceae (suku polong-polongan)
Genus : Phaseolus
Spesies : Phaseolus radiatus L.
BAB III
METODELOGI PENELITIAN
3.1 Alat dan Bahan
1. Aqua gelas secukupnya ( 6 aqua gelas )
2. Penggaris
3. ± 18 Biji kacang hijau yang ukurannya dan kualitas baik
4. Air
5. Kapas
6. Tanah
7. Pasir
8.Label Nama
3.2.Rencana Penelitian
Penelitian ini dilakukan untuk menguji pengaruh air terhadap pertanaman dan perkembangan biji tanaman kacang hijau. Penelitian ini menggunakan 3 media tanam, yang mana pada media dan diletakkan pada tempat yang sama dengan intensitas cahaya yang sama, jadi disini kami menggunakan air untuk menentukan pertanaman biji tanaman kacang hijau, dengan memberikan air yang memiliki volume yang berbeda-beda setiap gelasnya.
3.3.Waktu dan Tempat Penelitian
Untuk waktu dari penelitian yang dilakukan terhitung dari tanggal 31 juli 2011 sampai dengan tanggal 3 Agustus 2011, sedangkan untuk tempat penelitian dilakukan di sekolah SMA N 1 SINGARAJA
3.4. Langkah kerja
1. Menentukan Tema dan judul penilitian
2. Membuat rancangan atau proposal penelitian singkat
3. Menentukan variable-variabel.
-Variabel bebas : Media Tanam Pasir, Kapas dan Tanah.
-Variabel terikat : Tinggi tanaman kacang hijau, keadaan tanaman kacang hijau
-Variabel control : Media tanam, jenis tanaman kacang hijau, kondisi lingkungan sekitar dan perlakuan yang sama
4. Menyiapkan alat bahan dan siap melakukan penelitian.
CARA KERJA :
1. Merendam biji kacang hijau hingga menjadi tanaman yang berkecambah
2. Menaruh masing-masing 3 biji kacang hijau ke setiap aqua gelas yang telah di beri media tanah, media kapas dan media pasir kemudian meletakannya ke 3 tempat yang sama intensitas cahayanya dan sama perlakuannya dalam memberi air. 2.
Isi 6 buah gelas aqua dengan pembagian medium tanam:
· Dua buah gelas aqua dengan tanah
· Dua buah gelas aqua dengan pasir
· Dua buah gelas aqua dengan kapas
3. Mengukur tinggi tiap-tiap tanaman kacang hijau setiap hari.
4. Mengamati perbedaan-perbedaan yang terjadi antara tanaman di aqua gelas 1,2, dan 3.misalnya tingginya dan keadaan tanaman kacang hijau baik dari warna daun,biji dan batangnya.
5. Mencatat hasil pengukuran dan pengamatan kedalam tabel hasil penelitian.
3.5.Teknik Analisi Data
Dalam pengolahan data ditempuh dalam penelitian pada dasarnya meliputi dua tahapan utama yaitu pengumpulan data yakni data hasil penelitian dan analisis data sesuai dengan permasalahan diatas tujuan akhir dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan data dalam bentuk kualitatif dan kuantitatif sehingga data akan dianalisis dengan sebuah metode kuantitatif dengan table pengamatan serta metode deskriptif dengan menganilis data dalam bentuk penjelasan dan menemukan solusi
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Tabel Hasil Pengamatan
Hari dan Tanggal | Kategori | Tinggi Gelas A (cm ) | Tinggi Gelas B (cm ) | Keterangan |
Senin, 1 Agustus 2011 | Media Tanah | - | - | Belum terjadi pertumbuhan dan kacang hijau terlihat kulitnya terkelupas |
Media Pasir | 0,3 | - | Mulai akarnya terlihat | |
Media kapas | 0,5 | 0,4 | Mulai terlihat akarnya dan kulit kacang terkelupas | |
Selasa, 2 Agustus 2011 | Media Tanah | 0,5 | 0,5 | Akarnya mulai terlihat dan kulit kacang semakin terkelupas, batang terlihat sedikit |
Media Pasir | 1,67 | 0,8 | Akar semakin panjang dan ada daun kecil | |
Media kapas | 1,25 | 1 | Sudah mulai terlihat pemanjangan batang dan akar | |
Rabu , 3 Agustus 2011 | Media Tanah | 1 | 0,8 | Pertumbuhan batang sudah terlihat |
Media Pasir | 2 | 1 | Tumbuh daun kecil dan batang memanjang | |
Media kapas | 3 | 1,5 | Batang tegak ke atas dan tumbuh daun dan pemanjangan akar |
4.1.1 Tabel Rata-Rata Perbandingan Pengamatan
Media Tanam | Hari Penelitian | Total | ||
Senin 1 Agustus 2011 | Selasa 2 Agustus 2011 | Rabu 3 Agustus 2011 | ||
Tanah | - | 0,5 cm | 0,9 cm | 0,95 cm |
Pasir | 0,3 cm | 1,2 cm | 1,5 cm | 1,95 cm |
Kapas | 0,45 cm | 1,1 cm | 2,3 cm | 2,33 cm |
4.2. Hasil Dan Deskripsi Penelitian
Dari hasil pengamatan yang telah kami lakukan, disini kita dapat melihat pengaruh Media Tanam terhadap perkecambahan biji tanaman kacang hijau pada media yang kami gunakan yaitu tanah , kapas dan pasir. Di ketiga media yang kami gunakan ini terlihat bagaimana terjadinya pertumbuhan dan perkembangan perkecambahan tanaman biji kacang hijau yang berbeda-beda di setiap medianya yang digunakan dengan perlakuan yang sama yaotu intensitas pemberian matahari dan penyiramannya sama. Terjadinya proses penyerapan air dalam media inilah yang sangat berpengaruh terhadap kecepatan dan tingkat tumbuh dan berkembangnya biji kacang hijau. Seperti pada tabel penelitian yang kita peroleh di dapatkan bahwa tumbuhan dan perkembangan kacang hijau pada kapas rata-ratanya lebih cepat sekitar 2,33 cm ini dikarenakan penyerapan air pada media kapas lebih cepat karena rongga kapas dan partikelnya yang renggang. Penyerapan air yang cepat ini menyebabkan kecambah cepat tumbuh akan tetapi mineral dan nutrisi tidak tersedia di dalam kapas sehingga menyebabkan kurang suburnya kecambah kacang hijau. Pada media pasir kecambah kacang hijau mengalami pertumbuhan dan perkembangan rata—ratanya 1,95 cm menandakan hala yang sama juga yaitu karena terjadinya penyerapan air yang baik pada media pasir, tekstur pasir yang berongga besar selain itu keunggulan media tanam pasir adalah kemudahan dalam penggunaan dan dapat meningkatkan sistem aerasi serta drainase media tanam. Oleh karena memiliki pori-pori berukuran besar (pori-pori makro) maka pasir menjadi mudah basah dan cepat kering oleh proses penguapan. Lain halnya dengan media tanah yang dalam data penilitian yang kami peroleh yaitu hanya tumbuh sekitar 0, 95 cm ini di karenakan tekstur tanah yang sedikit agak padat dan berongga kecil sehingga penyerapan lama dan penguapannya pun lama, akan tetapi mineral dan nutrisi yang terkandung dalam tanah sangat membantu pertumbuhan dan perkembangan kacang hijau dalam media ini. Sementara itu dalam tanah juga terdapat pori makro, pori-pori makro adalah pori-pori kasar yang berisi udara atau air gravitasi yang mudah hilang. Ruang dari setiap pori-pori mikro berukuran sangat sempit sehingga menyebabkan sirkulasi air atau udara menjadi lamban.
BAB V
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Dari praktikum yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa Media Tanam memiliki peranan yang sangat penting dalam perkecambahan dan pertanaman tanaman karena Media Tanam juga bersifat vital karena tempat untuk perkecambahan kacang hijau sangat di perlukan untuk menunjang kecepatan dan kesuburan perkecambahan tanaman kacang hijau agar mendapat hasil produksi yang maksimal pada media tanam yang tepat guna untuk tanaman kacang hijau. Dalam penelitian yang telah kami lakukan terlihat bahwa tanaman biji kacang hijau ypada media kapas lebih cepat tumbuh dan berkembang sedangkan kesuburannya kurang terlihat dari betangnya yang tipis, sedangkan pasir tercepat kedua dalam proses perkembangan dan pertumbuhan tanaman kacang hijau karena dipengaruhi daya serap air dalam pasir yang berongga-rongga, dan yangn terakhir tanah mengalami pertumbuhan yang sedikit agak lama dari media tanam lainnya dikarenakan partikelnya rapat sehingga penyerapan airnya lama tetapi merata dan bernutrisi sehingga tanaman tumbuh subur berkualitas baik.
4.2. Saran
Sebaiknya percobaan dilakukan dalam waktu yang lebih lama agar terlihat lebih jelas dan lebih detail dalam menyimpulkan perbedaan antara tanaman yang dapat tumbuh dengan subur dan cepat di dalam setiap media tanam yang berbeda. Dan setiap melakukan percobaan semestinya harus benar-benar memerlukan kesungguhan dan teliti agar mendapat hasil sesuai apa yang di inginkan.
DAFTAR PUSTAKA
Drs.Gunomo,2009,Modul Siswa Biologi untuk SMA.Surakarta : PT. YUDHA DUT GRAFIKA
Drs.H.B.Dzulkarnain,2000,Cara menggunkan TOGA.Jakarta : PT. PENEBAR SWADAYA
Wikipedia.google.html
vi
0 komentar:
Posting Komentar
Tinggalkan Jejak Anda dengan Berkomentar di Blog ini
Mari Saling membangun dan saran anda sangatlah bermanfaat
Terima Kasih Atas Kunjungan dan Masukannya